Puisi Untuk Bapak
Bapak Tua Bertopi Merah Terik Matahari seakan membakar bumi Suasana sepi di siang bolong Terlihat Bapak tua memikul dagangannya Hitam legam kulitnya Semakin terasa terbakar Hari itu Sapu tangan Merah itu Berulang kali menepis tetes keringat di dahi Dibalutnya Kepala itu Dengan Topi Merahnya Khasnya Bucket Hat Katanya Ku panggil bapak tua itu Bapak itu andalan ku sebenarnya Pada Perut ku yang terkadang meronta 10 tusuk kupinta ditambah bumbu pedas Bapak tua itu membakarnya dengan semangat Kipas rotan ikut membantunya Terpenuhi sudah saat kudapatkan makanan itu Lezat Makanannya Ku santap dengan lahap Tak lupa Segenggam Uang ku Berikan Pada-nya